NOVEL ONLINE NYONYA AVA CHAPTER 85 MAS TONO BISNIS BAKSO



SOURCE PINTEREST - BAKSO PHOTOGRAPHY


LOCATION : RUMAH IBU MAS TONO


Baju – baju berserakan dilantai Mas Tono sedang memilah – milih baju yang akan ia bawa ke Qatar. Kebanyakan ia memiih baju yang berbahan tipis dan mampu menyerap keringat karena cuaca di Qatar saat musim panas membuatnya gerah.


Mas Tono sekaligus me-refill travel kit- nya yang berupa tabung-tabung kecil untuk membawa sampo dan sabun cair hingga ia mengisi perfume didalam tabung alumunium sehingga aman bila dibawa di pesawat terbang. Penerbangan yang berjam-jam membuatnya harus siap membawa perfume sehingga perfumenya bisa membuat moodnya kembali baik.


Mas Tono lalu membuka bungkusan laundry dari coverall – Nya. Ia memandangi seragam yang berwarna orange itu rasanya ia sedang menggengggam sebuah cita-cita namun kini sudah tidak relevan lagi. Ia sudah mencapai semuanya namun tugasnya kini adalah membuat Faiza bisa sembuh.


Mas Tono menyusun semua pakaiannya dengan rapi dialam koper dan mengeceknya kembali memastikan tidak ada yang tertinggal. Sementara ia mengambil kertas tiket pesawat yang sudah ia print lalu menaruhnya didalam sebuah map khusus yang berisi passport.


Mas Tono terbaring di tempat tidurnya sambil berpikir keras dan hidupnya kini sudah memiliki tujuan baru yaitu Faiza Azizah. Mas Tono lalu bangkit menuju meja kerjanya dan ia mengambil laptop yang dibungkus dengan kulit sapi buatan umkm.


Ia menyalakan laptop mulai google mengenai bagaimana menyembuhkan ODGJ. Melihat – lihat psikolog dan rumah sakit yang harus didatangi.  Ia berencana membawa Faiza ke tempat tersebut untuk berobat dan ternyata biayanya cukup besar.


Tidak patah arang kemudian Mas Tono memiliki ide untuk menjual pent-house nya yang ada di Jakarta. Ia menyayangi Penthouse itu karena sebagai sebuah simbol kesuksesannya dan disaat  yang sama berisi kenangan indah dan pahit dari sebuah kenangan.


Mas Tono coba mencari harga yang tepat untuk menjual penthouse itu. Ia menaruh gambarnya disitus property dan juga meng-email agency agar ia segera mendapatkan dana segar untuk pengobatan Faiza.


Mas Tono lalu mulai menulis sebuah surat dan kemudian  mengirimkan email itu pada atasannya. Ia merasa keputusannya itu benar dan ia merasa sangat lega.


Mas Tono mebawa tasnya yang berisi pakaian dan termasuk tas kerjanya. Mas Tono membuka pintunya yang berat dengan kayu berukir. Ia ingin kembali kerumah mertuanya dan menemui istrinya.


“Mau kemana kamu Tono? Ibu sudah masakan makanan kesukaanmu!” Ibu Mas Tono memperhatikan Mas Tono yang sibuk membawa koper


“Menemui istriku bu” Mas Tono menjawab pelan


“Kapan kamu ke Qatar, besok? Kok sudah bawa-bawa koper?” Ibu Mas Tono rasanya belum siap berpisah lagi dengan putranya yang datang dalam waktu singkat


“Aku sudah mengajukan resign bud an aku ingin fokus dengan pengobatan Faiza!” Ucap Mas Tono jujur


“Hah ngapain kamu harus resign segala, pengobatan Faiza itu mahal loh! Kamu harus secara berkala mengecek kerumah sakit dan menghubungi beberapa dokter”


“Kasian istriku aku tinggal bud an lagipula aku sudah memasarkan pent-house ku di Jakarta untuk pengobatan Faiza”


“Hah apa ibu tidak salah dengar Tono?”  Ibu Mas Tono seakan tidak setuju dengan keputusan Mas Tono


“Sudah ibu bilang cari wanita lain saja! Kamu ganteng, perawakan bagus, pendidikan bagus dan jabatan bagus pasti banyak yang mengantri. Menunggu Faiza sama saja seperti PR Tono” Ibu Mas Tono terus meyakinkan Mas Tono untuk melepaskan Faiza


“Dia itu istriku bu dan pantang aku meninggalkannya!” Ucap Mas Tono


“Kamu itu ya susah sekali diatur!” Ibu Mas Tono mulai kesal


Sebenarnya Mas Tono ingin sekali membela diri namun karena ia menghormati ibunya maka lebih baik ia pergi saja sebelum perdebatan ini berubah menjadi sebuah permusuhan.


“Ibu aku pamit pergi!” Mas Tono mencium tangan ibunya


“Lah sudah dimasakin Tono, makan dulu lah!” Ucap ibunya


“Lain kali bu, aku lagi tidak lapar sekarang” Mas Tono sebenarnya ingin menghindari konflik saja dan ia lalu berjalan menuju mobilnya yang terparkir didekat taman


“Dasar Faiza!” Ibu Mas Tono sebal


-0-


Mas Tono menerima email balasan yang menyetujui surat resignnya sehingga ia tidak perlu kembali ke Qatar dan bisa menemani istrinya. Mas Tono sangat bersemangat karena mulai besok ia akan mulai berkeliling untuk melaksanakan programnya dan sementara ini ia akan memakai tabungannya sembari menunggu pent-house terjual.


Memang benar hal ini adalah langkah riskan namun keputusan ini adalah yang terbaik pada saat ini. Mas Tono mencium lembut kening Faiza sementara Faiza lalu lari sambil berteriak – teriak.


Entah bagaimana pria yang mengambil mahkotamu di rumah kosong itu sehingga kau menjadi seperti ini Faiza, Mungkin mereka sangatlah biadab dan kasar. Mas Tono dalam hati juga merasa hancur.


Faiza seorang wanita cantik  berhati lembut dan cerdas berubah menjadi seperti ini. Mas Tono berpikir untuk berwira usaha agar ia memiliki waktu yang flexible untuk menemani Naomi berobat.


Mas Tono bingung bisnis aoa yang seharusnya ia jalani sekarang.


Lihat besok lah ucapnya dalam hati


-0-


Hari berikutnya,,,


Mas Tono mencoret checklist yang dibawanya sebelumnya. Pada akhirnya ia sudah tuntas  berkeliling kerumah sakit kejiwaan hingga psikolog sesuai pencariannya di google kemaren.


Ia akan mencoba menghitung budget masing – masing serta membandingkan review dan secepatnya ia akan memutuskan rumah sakit dan psikolog mana yang akan menangani Faiza dan secepatnya ia akan membawa Faiza kesana.


Mas Tono lalu berkendara dan melihat sebuah pertokoan yang menjual bakso dan ia kemudian singgah.  Ia melihat spanduk besar sekali berwarna kuning diatasnya yang menyatakan ruko ini dijual. Billboard inilah yang membuat Mas Tono ingin mencari tahu lebih lanjut karena kemarin ia berfikir mencari sebuah ide dan secara dadakan ia sudah mendapatkan ide cemerlang. Mungkin ia akan mencoba investasi dibidang makanan dan menjual bakso karena menurut Mas Tono ide bisnis ini potensial sekali, terlebih lagi letak rukonya strategis dan dekat dengan rumah Faiza sehingga mungkin ia bisa bolek – balik menjenguk istrinya


Ruko ini masih aktif beraktifitas karena didepannya  terdapat kaca yang memajang beberapa jenis bakso, mie putih, mie kuning serta penjualnya sedang asyik menyiramkan sebuah kuah panas di sebuah mangkok ayam jago berisi racikan bakso. Wangi semerbaknya membuat Mas Tono menjadi lapar.


“Bang aku pesen bakso special satu dan es the manis satu ya” Mas Tono langsung berbicara pada abang penjual bakso


Penjual baksi itu dengan cekatan dan cepat menaruh mie dan bakso kedalam mangkok dan sembari menunggu Mas Tono mulai bertanya


“Ruko ini dijual ya bang?” Mas Tono  yang tertarik dengan ruko tersebut lalu membuka sebuah pembicaraan


“Iya bang dijual soalnya mau kembali ke kampung”






TAGS :baca novel gratis, baca novel, novel gratis, baca wattpad, novel online gratis, aplikasi novel gratis, baca novel romantis gratis, Novel Best Seller indonesia, novel bagus, baca novel online, aplikasi baca novel gratis, wattpad cerita, aplikasi novel,, wattpad online, baca novel online gratis, baca novel gratis online, novel gratis online, baca novel online gratis bahasa indonesia, cerpen romantis wattpad, novel online wattpad,website baca novel gratis, baca novel indonesia,fizzo,wattpad,kbm,

0 Comments