NOVEL ONLINE NYONYA AVA CHAPTER 4 MAKE A WISH


PHOTO BY PINTEREST 




“Ian  hentikan semua kegilaan ini sudah aku katakan dari awal gadis itu berbahaya! ia hampir merenggut nyawa ibumu”


wajah  Mr Jack memerah karena luapan emosinya yang kesal dengan tindakan ceroboh Ian sementara raut wajahnya juga menyiratkan kesedihan


Ian yang biasanya selalu menentang apapun yang dikatakan oleh orang tuanya apabila menyinggung mengenai kebebasannya, kini memilih mendengarkan kata-kata ayahnya.


Ia pun berangsur-angsur pulih sehingga akhirnya dokter memperbolehkannya untuk rawat jalan.


Semua kejadian ini begitu cepat Brenda yang baru ia lamar sebagai istrinya berani melakukan percobaan pembunuhan pada ibunya.


Suasana yang sempat hening sejenak terpecah  begitu pelayan masuk dari pintu yang besar itu lalu ia menaruh meja kecil berisi sarapan pagi  tepat di tempat tidur Ian dan berlalu.


“Aku dan  ibumu akan pergi ke Perancis berharap ia pulih dan  lepas dari traumanya! Aku sudah mengatur kepergianmu ke Indonesia untuk menjauhkanmu dari para Mafia itu dan mulai belajar mengenai kepemimpinan”


“Tapi ayah aku saat ini tidak ingin bepergian”


“Maaf Ian keputusan ini sudah final”


Ian mengambil segelas jeruk segar berwarna kuning oranye dari meja kayu didepannya untuk menyumpal mulutnya yang ingin menentang keputusan sepihak ayahnya


Baiklah ayah kali ini aku akan mengikuti keputusanmu


-0-


Location: Office


Hari ini dikantor sepi sekali karena Mas tono dan Pak Budi sedang pergi meeting ke kantor client. Ava harus bisa bekerja mandiri dan  minim supervisi, walau tidak ada orang di kantor namun banyak sekali email yang semuanya berisi pekerjaan.


Ava mengambil buku agenda dan pulpen serta membuat daftar yang sekiranya ia bisa coret-coret untuk pengingatnya lalu ia menyusun jadwal pekerjaan dimulai dari yang urgent.


Seharian Ava sibuk dengan  training online melalui zoom, hingga waktu menunjukan jam 5 pm dan  ia bersiap pulang.


Mas Tono tidak kekantor melainkan hanya meeting client karena ia juga lebih memilih bekerja mobile dibanding harus membuang waktu  dalam  perjalanan kekantor.


Ava merasa kini pekejaannya semakin banyak dan membuat otaknya bekerja berat tidak dapat dipungkiri terkadang ada rasa sedikit kejenuhan dengan hal yang monoton Ava yang sedang duduk di Starbuck menikmati kopinya yang bergambar daun putih.


Ava tersenyum  melihat segelas kopi cantik didepannya. Mengingatkannya pada pekerjaannya sebagai seorang barista yang mahir, ada sedikit rasa ingin menyentuh mesin kopi dan membuat sebuah formula lagi.


Kini terasa sekali kesepiannya seperti ada yang kurang ada sebuah ruang kosong direlung hati,  Masih didalam lamunannya hujan rintik membasahi kaca dan pantulan cahaya perkantoran  membuat bias-bias air Kristal jatuh.


Ava berdoa ia tidak kesepian lagi sebuah doa sederhana  ia mulai memejamkan mata dan khusyuk berdoa.


-0-


Location: Pantry (Thursday, 2 PM/Sore)


Ava hari ini bahagia sekali karena barang yang ia pesan seminggu sebelumnya sesuai instruksi Mas Tono datang.


Proyek baru mulai jalan sehingga kemungkinan akan datang tamu dadakan seperti para Engineer dari kantor pusat hingga client yang akan meeting dikantor.


Ava harus melengkapi berbagai fasilitas mulai dari ruang meeting hingga pantry.


Mas Tono bahkan approved semua request Ava mulai dari mesin kopi hingga berbagai biji kopi dari berbagai daerah di Indonesia.


Mas Tono memang boss tipe royal yang menyenangkan, terlebih Mas Tono mengetahu background Ava yang pernah menjadi seorang Barista sehingga ia mempercayakan hal tersebut pada Ava.


Setelah selesai melakukan checklist barang datang, sembari Paijo sang office boy membersihkan mesin kopi dan berbagai peralatan dapur lainnya.


Ava membaca intruksi mesin kopi dengan semangat karena  mengobati rasa rindunya dengan aroma kopi racikannya terpanggang sempurna dan menyebarkan wangi kopi yang semerbak 'earthy vibes'


"Wah non ini kenapa beda jenis biji kopinya, bukannya sama saja semua ... pahit!!" Paijo Sok tahu


"Beda mas, Ok contohnya saja yang paling terkenal kopi Arabika memiliki rasa manis seperti buah, dominan asamnya dibanding pahit lalu ada biji Kopi Robusta dominan rasa pahitnya dibanding asam dan masih banyak lagi jenisnya termasuk kita harus bangga dengan Indonesia yang juga memiliki berbagai jenis kopi yang disukai baik untuk penikmat kopi local hingga mancanegara"


"Oalah begitu ya Mba Ava, terima kasih menambah pengetahuan saya"


“Nah sudah jadi!!”,Ava menyodorkan cangkir besar keramik yang berwarna biru muda dengan  latte art yang bergambar daun yang ia buat dengan teknik free pouring


"Wah cantik sekali mbak , ini apa toh mbak ?"


"Capuccino dan latte mas semacam kopi susu lah"


"Lah kenapa? Ga suka kopi ?"


"Takut rusak gambarnya mbak, apa tak cari sedotan aja ya ? baru ini saya minum kopi bergambar seperti tv saja"


"Ya ga bisa pakai sedotan  toh  mas, lumer plastiknya! udah gapapa minum aja" Paijo minum perlahan sambil menghayati tiap tegukan persis seperti iklan kopi di tv


"Gimana mas, suka ga?"


"Wuenakkk Mbak Ava, mantap puol" Paijo menaikan jempolnya


Suasana Pantry begitu menyenangkan, wangi kopi, percakapan yang positive dan terutama kopi yang enak.


Handphone Ava berdering rupanya, Mas Tono menelpon.


"Hallo Ava, kamu sudah baca email?"


"Belum mas, kebetulan aku sama Paijo lagi dipantry, checklist semua barang yang datang sekaligus mengatur perlengkapan yang kita pesan minggu lalu"


"Ok Ava, intinya dari email tersebut anak dari owner  akan datang selama  periode 6 bulan! ia akan belajar dengan  target mengembangkan bisnis dan kebetulan kantor kita cocok dengan kriteria mereka yang mencari perusahaan cabang yang baru  mulai. Mungkin ayahnya ingin menguji sampai dimana karakter kepemimpinan anaknya"


"OMG! jadi kita harus mempersiapkan apa Mas Tono?"


"Kamu siapkan akomodasi hotel dan penjemputan dibandara. Sementara Pak Budi akan assist dia selama disini.


Ah ada lagi satu tambahan Ava, maximum dia seminggu saja dihotel dan selebihnya kita akan menyewakan apartment untuknya mulai dari sekarang coba kamu  koordinasi dengan vendor dan cari Quotation/penawaran”


"Kapan datangnya mas?"


"Sabtu ini dia akan sampai Jakarta dan senin mulai ke kantor"


"Sudah hari kamis mas, berarti lusa beliau datang!"


"Mungkin besok Mas Tono akan kekantor dan kamu siapkan semuanya yang tadi sudah  mas bilang. Jangan lupa cc mas Tono untuk setiap update, karena anak owner yang datang, jadi kamu lakukan yang terbaik ok Ava"


"Well noted Mas"


"Ok Mas Tono harus segera ke tempat meeting client lagi kalau ada perlu wa email atau telpon Mas, Ciao Ava!"


"Ciao Mas Tono"


Ava yang sampai di meja kerjanya meminum kopinya yang masih mengebul


Apakah anak Boss ini akan menggeser posisi Mas Tono sekarang ya? Bagaimana gaya kepemimpinannya apakah akan merubah harmoni positive yang telah tercipta dikantor??


Ava sejujurnya sudah bahagia dengan Mas Tono karena Mas Tono adalah pemimpin yang asik, santai dengan namun tetap sistematis.


Orangnya blak blakan alias to the point, dominansinya lebih kearah lembut dan mengayomi sehingga anak buahnya mengikuti perintahnya dengan sukarela.


Pemimpin yang kuat dan karismatik, perhatian pada anak buah setiap ada achievement selalu ajak Ava, Pak Budi dan Paijo makan di restoran mewah.


Selama kepemimpinan Mas Tono suasana kantor pun adem ayem dan semuanya bahagia.


Lamunan Ava buyar ketika ia menerima chat/pesan dari Microsoft Teams yang berbunyi. Ternyata pesan dari ...


--0--

TAGS :baca novel gratis, baca novel, novel gratis, baca wattpad, novel online gratis, aplikasi novel gratis, baca novel romantis gratis, Novel Best Seller indonesia, novel bagus, baca novel online, aplikasi baca novel gratis, wattpad cerita, aplikasi novel,, wattpad online, baca novel online gratis, baca novel gratis online, novel gratis online, baca novel online gratis bahasa indonesia, cerpen romantis wattpad, novel online wattpad,website baca novel gratis, baca novel indonesia,fizzo,wattpad,kbm,

0 Comments