NOVEL ONLINE NYONYA AVA CHAPTER 3 CADILLAC - TIFFANY&CO

PICTURE BY PINTEREST



Ian berhasil menemukan sebuah tempat rahasia yang memungkinkannya memarkirkan mobil Blue Cadillac Series 62 didekat sebuah danau berusia 292 tahun “The Serpentine” yang terletak di Hyde Park, London, England.


Cintanya pada Brenda sudah tidak terbendung lagi ia memutuskan membawa lari Brenda dan menikahinya karena Ayah dan kakak laki-lakinya tidak menyetujui hubungan keduanya


Sementara pertentangan hubungan mereka juga datang dari kedua orang tua Ian yang cemas anaknya menjalin hubungan cinta dengan anak seorang Mafia yang cukup terkenal di Kolombia.


Semenjak mengenal Brenda sifat Ian yang sopan dan gampang diatur berubah menjadi pemarah, selalu menuntut kebebasan dan melanggar berbagai peraturan yang telah ditetapkan oleh ayahnya.


Sulaman bunga dari benang putih di jahit rapi di gaun putih panjang buatannya sendiri.


Brenda tinggal lama disebuah Biara Kolombia dan para suster mengajarinya berbagai keterampilan.


Sang Ayah Paulo adalah gembong Mafia yang cukup disegani walaupun Brenda tidak pernah mengetahui sosok sang Ibu namun Paulo memasukannya ke Biara dengan maksud agar musuh-musuhnya tidak dapat menjangkau Brenda dan ia dapat tumbuh tenang tanpa gangguan sekaligus Paulo ingin Brenda menjadi anak cerdas dengan pendidikan moral.


Upaya Paulo membuahkan hasil karena Brenda mendapatkan Beasiswa dan akhirnya berangkat ke London untuk berkuliah.


Semenjak Brenda mengenal cinta, fokusnya menjadi berantakan sang ayah yang  mengetahui Brenda menjalin hubungan kasih dengan Ian lalu mengutus sang kakak Emilio membawanya kembali ke Kolombia.


Brenda yang mendengar kabar itu dari Emilio kemudian menceritakan semuanya pada Ian dan tercetuslah sebuah ide gila dari dua insan yang sedang mereguk manisnya cinta dan berani menentang semuanya.


Ian menyentuh lembut rambut Brenda yang berwarna coklat keemasan dan memberikan sesuatu yang membuat mata indah Brenda berbinar seakan tidak percaya.


Brenda membuka pita putih yang menyegel kotak klasik berwarna turquoise bertuliskan Tiffany & Co.


Sebuah cincin berlian platinum dengan Berlian besar  berbentuk persegi ditengahnya dengan taburan berlian kecil disekelilingnya berkilau membiaskan warna pelangi saat matahari menerpanya.


“Maukah kamu menikah denganku?”


Ian melamar Brenda dan wajahnya yang semula putih pucat kini menjadi kemerahan dari sebuah asmara bergejolak dan ketegangan karena ia mengambil keputusan besar.


“Tentu saja Ian” Brenda menjawab tulus


Ian memeluk erat Brenda dan bibirnya menyentuh bibir Brenda sebuah ciuman tulus.


Ian menggenggam tangan Brenda menuntunnya ke mobil untuk melanjutkan pelarian mereka.


Ian memacu mobilnya dan  berkendara selama hampir 2 jam.


Brenda tertidur lelap,  hanya ada jalan, pepohonan dimalam yang kelam dan ditemani radio dengan lagu lawas yang terkadang signalnya hilang justru mampu mengusir rasa kantuknya.


Tiba-tiba dari belakang Cadillacnya ditabrak oleh mobil besar.


Mata biru Ian melihat dari kaca spion ada 2 mobil yang berusaha mengejarnya dan ia mengetahui bahwa lokasinya dan Brenda sudah diketahui oleh Emilio.


Ian makin memacu kencang mobilnya namun mobil yang mengejarnya mampu mengalahkan kecepatannya dan menguncinya dari depan sehingga membuat Ian harus rem mendadak.


Emilio turun dari mobil dan  membawa paksa Brenda yang terbangun karena terkejut sementara anak buah Emilio juga menyeret Ian, mereka berdua dimasukan kedalam mobil yang terpisah sementara mobil Blue Cadillac Series 62 ian dibiarkan begitu saja di tepi jalan.


-0-


Location: Basement Bawah Tanah


Lantai semen yang semula dingin menjadi sedikit hangat karena bersentuhan langsung dengan kulit Ian.


Ia tidak dapat bergerak leluasa karena kedua tangannya diborgol besi. Salah satu tangannya retak, sekujur tubuh dan wajahnya lebam karena ia yang tidak henti-hentinya melawan anak buah Emilio yang datang silih berganti hingga akhirnya Ian tumbang.


Puncaknya anak buah Emilio memanaskan besi dengan lambang kuda perkasa dan menempelkannya pada kulit dada sebelah kanan Ian membuat tanda seperti tato  dan Ian langsung mengerang kesakitan dan tidak sadarkan diri.


-0-


Location: Hospital London


Sang kuda perkasa berubah menjadi warna merah padam begitu panas hingga berasap lalu berlari menuju kearah Ian.


Kedua mata biru itu terbuka perlahan lalu memandangi sekelilingnya yang kini berada dirumah sakit disampingnya sang ibu setia menemani sembari memandangnya dengan cemas wanita itu tergesa keluar ruangan dan tidak lama dokter datang dan langsung memeriksanya.


Sementara Brenda terlihat ikut memaksa masuk kedalam ruangan perawatan Ian namun dua ajudan sang Ibu menahannya


“Mom biarkan Brenda masuk.”


“Tidak, dia sudah membuatmu dalam kondisi ini” Wajah sang ibu memerah seakan tidak suka dengan nama itu


Tidak lama Brenda memaksa masuk dengan membawa dua orang anak buah Emilio dan berhasil masuk.


Sang ibunda menahan Brenda yang ingin berlari menuju arah Ian, terjadi sedikit pergulatan diantara keduanya


Brenda langsung mengambil pistol yang berada di paha kanannya lalu menembakan kearah lengan kanan sang ibunda sehingga darah segar mengucur dari lengan ibunda Ian, beliau terkulai lemas dan terduduk tak berdaya.


Brenda mengarahkan pistolnya lagi dan kali ini tepat di wajah sang ibunda dan dengan sekuat tenaga Ian menahan Brenda .


Tidak lama polisi datang dan mengamankan Brenda sementara ibu Ian langsung ditangani oleh dokter.


Es batu di gelas crystal membuat warna whiskey yang coklat pekat menjadi bergradasi dengan air dingin yang mencair.


Jack ayah Ian tenggelam dalam kekalutan hingga ia sama sekali tidak menyentuh gelas whiskey itu.


Private jetnya terbang kembali ke London begitu mendengar tragedy yang menimpa anak dan istrinya yang kini keduanya dirawat di rumah sakit.


Ia sangat cemas tidak ingin hal ini terjadi lagi. Ia ingin melindungi  keluarganya dari segala ancaman


Jack lalu memanggil assistant pribadinya Arthur.


“Arthur aku ingin memindahkan Diana ke Villa di pinggiran Perancis agar ia tenang di masa penyembuhannya dan gandakan tingkat keamanannya”


“Baik tuan dan bagaimana dengan Ian, apakah anda juga akan membawanya ke Perancis?”


Jack terdiam sejenak


“Tidak Arthur, sementara ini aku ingin mengirimkan Ian ke suatu tempat dimana perempuan itu tidak dapat melacaknya, Ian adalah satu-satunya pewaris utamaku  dan aku ingin ia selamat dan memulai belajar untuk membangun bisnis ini .”


“Tuan ingin mengirimkannya kemana?” Arthur penasaran


“Arthur cek apakah kita membuka cabang baru bulan ini? Cari lokasi terjauh karena  kemungkinan aku akan menempatkan Ian disalah satu kantor cabang itu”


Arthur sibuk dengan  surface-nya dan mencoba membantu Tuannya menemukan lokasi ideal untuk mengirim Ian


“Ada Australia, Singapore dan Indonesia.”


“Indonesia? Sudah lama aku ingin ke Indonesia namun belum terlaksana! Ok, Arthur tempatkan Ian sebagai Manager di Indonesia


“Baik Tuan.”


-0-


Location: Kos Ava


Ava menunggu Bahden mengangkat telponnya. Ia meraih remote TV untuk menonton berita.


“Bagaimana Lilian?” Bahden seakan tidak bisa membohongi kerinduannya


“Hmm sang madam Lilian yang sombong! Bahden ia sudah memiliki keluarganya sendiri” Ucap Ava kesal


“Jangan begitu walau bagaimanapun dia itu Ibumu! Sebenarnya Lilian itu sangat baik”


Hmmm Madam Lilian yang dingin seperti Jadis sang penyihir putih difilm The Chronicles of Narnia bisa-bisanya dibilang baik.


Anyway uang untuk bertahan hidup sudah mau habis apa aku minta saja ke Bahden? Ga' apapun yang terjadi aku akan berjuang sendiri sampai titik darah penghabisan! Ava melamun dengan pergolakan batin


“Ava, Ava” Bahden memanggil Ava yang tidak merespon pernyataannya


“Ya sudah istirahat  yang cukup ya nak! butuh apa-apa bilang saja sama Bahden, kalau libur cepat ke Bandung ya Ava Bahden rindu”


“Bahden juga jaga kesehatan, i love Bahden so much” Ava merasa lega akhirnya ia dan Bahden bisa berbicara secara baik-baik lagi


Ava melanjutkan memoleskan kutex berwarna merah darah di kukunya sembari terpana melihat berita internasional mengenai mafia cantik yang menyerang keluarga pasien di sebuah rumah sakit di London.


Wanita itu dapat bebas dengan uang jaminan namun dideportasi ke Kolombia. Hal ini menimbulkan banyak perdebatan dan kontroversi mengenai keadilan.


Busyet cantik banget pelakunya mirip Salma Hayek. Cantik sih tapi berbahaya Memangnya masih zaman gitu ada mafia jaman sekarang? Ada-ada aja deh ni berita.


Kutex merah darah Ava terjatuh kelantai menyebarkan noda merah seperti darah


-0-

TAGS :baca novel gratis, baca novel, novel gratis, baca wattpad, novel online gratis, aplikasi novel gratis, baca novel romantis gratis, Novel Best Seller indonesia, novel bagus, baca novel online, aplikasi baca novel gratis, wattpad cerita, aplikasi novel,, wattpad online, baca novel online gratis, baca novel gratis online, novel gratis online, baca novel online gratis bahasa indonesia, cerpen romantis wattpad, novel online wattpad,website baca novel gratis, baca novel indonesia,fizzo,wattpad,kbm,

0 Comments