NOVEL ONLINE DIBALIK MASHRABIYA CHAPTER 3 HARTA KARUN COSTAS

PHOTO BY PIXABAY- ARISTAL


Sesampainya dipondok suasana terasa sepi dan mencekam tanpa penerangan. Costas cemas ia bergegas pergi kedalam para kucing mengeong tiada henti karena kaget dengan kehadiran Costas yang tiba- tiba. Ia lalu menyulut api dan dalam sekejab menyalakan obor yang menerangi seluruh ruangan.


Rupanya Argus dan Adonis belum juga pulang. Costas lega melihat Athena tertidur pulas disebelah ibunya ia merasa kasian pasti gadis kecil itu tidak mengerti cara menyalakan obor tradisional ini dan merasa bersalah karena meninggalkanya hingga malam datang.


Costas kemudian sedikit mendekatkan obor pada wajah istrinya seperti biasa untuk mengaggumi permata Zamrudnya. Costas tersentak kaget karena mata istrinya berubah putih dengan bola mata hijaunya terlihat sedikit, wajahnya membiru dan tidak ada nafas, kulitnya sangat dingin.

 

"Nayiri, Nayiri bangun!" Costas dengan panik mengguncang tubuh Nayiri hingga membuat Athena terbangun sementara di saat yang tepat Argus dan Adonis baru sampai ke pondok. Melihat pemandangan itu Argus yang pintar langsung menyuruh Adonis memanggil tabib.

 

"Istri anda sudah meninggal dunia diperkirakan 4 jam yang lalu!" Tabib tersebut menyimpulkan hal itu setelah melakukan pengecekan pada titik nadi serta memeriksa tanda - tanda kematian dari tubuh Nayiri"

 

Costas terlihat sangat terpukul dan air matanya jatuh merasa keputusannya membawa Nayiri ke Yunani adalah keputusan buruk. Sesuai namanya yang berarti kebijaksanaan Athena berusaha menenangkan ayahnya bahkan ia mengesampingkan penderitaan dan kesedihannya padahal ia tau ibu kesayangannya kini telah pergi.

 

Costas ingin memberikan pemakaman yang layak untuk istrinya namun dikantongnya hanya ada beberapa koin saja. Argus merasakan keresahan Costas.

 

"Apa sebaiknya dimakamkan di mausoleum orang tuamu saja tuan? Nona Sophia dan Nona Angelika tidak pernah datang kesana seharusnya cukup aman!" Argus memberikan ide cemerlang dengan suara pelannya.

 

Tentu saja Angelika dan Sophia tidak pernah datang karena hanya aku seorang yang tau bagaimana cara membuka mausoleum itu.

 

Costas memilih baju yang paling disukai istrinya dari beberapa lembar yang ia bawa, sementara Athena dengan tenang merangkai bunga - bunga kecil berwarna putih pada rambut ibunya.

 

Costas memandangi wajah cantik istrinya dan mengelus pipinya. Ia tidak tau bagaimana hidup tanpanya.

 

Costas, Argus dan Adonis menyusuri jalan sembari membopong tubuh Nayiri menuju mausoleum  pemakaman keluarga Costas. Mereka memilih berjalan di kelamnya malam agar tidak menarik perhatian.

 

Penjaga makam keluarga yang sudah sepuh mengenali Costas ia lalu membantu menyalakan obor dan menunjukan lokasi makam. Ia awalnya mengira Costas membawa patung batu untuk diletakan di makam namun Argus kemudian membantu menjelaskan padanya dan ia tidak bisa melarang karena Costas memiliki hak akan mausoleum tersebut. Mereka ingin penjaga merahasiakan dari Sophia dan Angelica, ia menuruti perintah Costas.


Costas membuka mausoleum itu dengan menyentuh salah satu batu dari ribuan batu.


Mausoleum yang terbuka otomatis cukup membuat orang yang hadir takjub selain keindahan juga terapan teknologi tradisional yang dipakai arsitek handal. Mereka merancang hanya orang - orang tertentu saja yang dapat mengunjungi makam sekaligus mencegah penjarahan.

 



Ayah ibu aku datang dan aku membawa menantumu dan cucumu

 

Costas memerintahkan mereka bertiga membuka perisai batu yang menutup makam ibunya setelah Costas membuka kunci tersembunyinya. Terlihat sebuah peti yang diatasnya dilapisi kaca dan ia melihat kerangka dengan rambutnya masih tertata cantik. Costas membuka peti tersebut dengan maksud berdoa dan meminta izin

 

Ibu aku meminta izin agar Nayiri bisa bersamamu bu

 

Costas membelai lembut rambut ibunya. Ketika Costas berdiri rangka tangan ibunya terkait di bajunya yang berbahan serat kasar sehingga membuat koin emas terjatuh kelantai, Costas menganggap hal ini adalah pertanda ibunya setuju.


Salah satu yang membuat Costas menikahi Nayiri karena ia serupa dengan ibunya yang cantik dan karakter mereka serupa yaitu lembut dan penyayang.

 

Costas yakin ibunya ingin ia membawa berbagai harta benda yang tertanam bersama ibunya untuk hidupnya yang saat ini sedang suram. Mungkin ibunya tau bahwa saudari - saudarinya berkhianat padanya dan menjatuhkannya.

 

Costas mengumpulkan berbagai koin emas dan perhiasan dari makam ibunya. Ia melihat kalung Emas putih dengan ukiran simbol keluarga. Peramata rubi merah terlihat disela – sela ukiran. Rubi yang sangat besar itu sengaja disembunyikan dibalik simbol.

 

Costas mengambil dan mengalungkan kalung itu pada Athena

 

"Athena apapun yang terjadi kalung ini harus bersamamu jangan pernah dilepas atau dijual walau kau dalam keadaan tidak bisa makan! Karena hanya kalung ini yang bisa menunjukan siapa kau sebenarnya!" Costas bagaikan menginagurasi putrinya bahwa ia adalah keturunan dari keluarga itu yang berarti ia memiliki hak yang sama dengan para aristokrat lainnya.

 

Mereka mengangkat peti sang ibu dan memasukan peti Nayiri terlebih dahulu lalu menumpuknya lagi dengan peti ibu Costas. Ia ingin agar Nayiri bisa tersembunyi dan tidak diganggu. Costas beruntung bahwa penjaga memiliki peti putih cantik yang sama seperti milik ibu Costas, sebuah peti yang dipesan khusus dengan simbol. Costas senang karena setidaknya ia sudah memakamkan Nayiri dengan sepantasnya.

 

Ia memandang putri satu - satunya itu dan memeluknya erat. Dipagi hari ia segera pamit dengan Argus, Adonis dan penjaga serta memberikan mereka emas karena jasa mereka yang sudah membantunya selama di Yunani.


TAGS :baca novel gratis, baca novel, novel gratis, baca wattpad, novel online gratis, aplikasi novel gratis, baca novel romantis gratis, Novel Best Seller indonesia, novel bagus, baca novel online, aplikasi baca novel gratis, wattpad cerita, aplikasi novel,, wattpad online, baca novel online gratis, baca novel gratis online, novel gratis online, baca novel online gratis bahasa indonesia, cerpen romantis wattpad, novel online wattpad,website baca novel gratis, baca novel indonesia





0 Comments