NOVEL ONLINE DIBALIK MASHRABIYA CHAPTER 4 - CHATEAU DE GRASSE



PICTURE : PIXABAY ICEBERG90


Costas tertarik mendatangi sebuah daerah di Perancis yang terkenal sebagai ibukota perfume serta memiliki julukan Mediterranean Balcony karena pesonanya yang mengingatkan pada Tuscany. Costas rela  menempuh perjalanan sekitar 20 kilometer dari utara Cannes untuk mencapai Grasse. Ia memilih Grasse untuk menetap karena menginginkan suasana yang sama dengan Armenia agar bisa mengobati rasa rindu akan rumah bagi Athena.

 

Sesampainya di Grasse kota ini menyambut mereka dengan wewangian exotic yang khas campuran Lavender, myrtle, mawar, bunga jeruk, mimosa dan melati menjadi harta karun lokal yang selalu menggoda pengunjung untuk lebih lama berada disana.

 

Costas dan Athena berjalanan melewati gang-gang sempit yang dibatasi oleh bebatuan solid dari bangunan kuno di pusat kota tua yang telah berdiri sejak awal abad ke - 11, setiap gang mengarahkan mereka pada pemandangan indah menakjubkan yang berbeda satu sama lain seperti rumah-rumah mewah yang elegan dengan taman – taman rahasia didalamnya.

 

Costas dan Athena melewati beberapa pabrik lokal rumahan khusus untuk pengolahan perfume. Pasokan bunga - bunga segar berwarna warni terlihat kontras dengan keranjang kayunya yang memiliki rongga seakan memanjakan para bunga dengan sirkulasi udara yang baik agar mereka bisa bertahan lebih lama.

 

Para wanita terlihat sibuk memilih bunga - bunga dengan tangan – tangan ajaib mereka berhasil mengubah jutaan bunga menjadi berbotol -  botol minyak essensial yang menjadi ruh utama bagi sebuah perfume. Produksi mereka masih mempertahankan Proses natural dengan pengetahuan dan teknologi tradisional.

 

Costas dan Athena melihat - lihat rumah disetiap gang yang memiliki tulisan dijual, beberapa rumah terlihat sangat mungil cocok untuk membuka lembaran baru terutama bagi keluarga kecil seperti mereka berdua.

 

"Apakah kau menyukai rumah ini Athena?" Costas menawarkan sebuah rumah yang dijual

 

"Bagus Ayah" Ucap Athena datar

 

Costas mengerti gadis kecilnya itu tidak terlalu menyukainya namun ia berusaha menutupinya agar tidak menyusahkan sang ayah. Beberapa rumah yang ditawarkan Costas disepanjang jalan tidak terlalu menyenangkan hatinya. Costas faham bahwa Athena sebenarnya memiliki selera tinggi dan cendrung mengedepankan sebuah karya seni yang tinggi sebuah sifat yang sama sepertinya.

 

Costas berniat segera membeli tempat tinggal karena merasa kasihan dengan gadis kecilnya yang setia bersamanya, hidup berpindah - pindah dari Armenia, Yunani dan kini Perancis pastinya Athena terlalu lelah walaupun tidak ada sepatah kata keluhan dari bibirnya.



Hingga akhirnya diujung jalan terlihat satu - satunya Chateau / kastil yang menyendiri dan bisa dibilang exclusive. Sepanjang jalan ditumbuhi oleh pohon – pohon besar disampingnya yang mengarah pada bundaran jalan yang memiliki air mancur ditengahnya. Costas dan Athena berjalan hingga air mancur dan disambut oleh patung wanita cantik yang sedang membawa kendi air seakan menawarkan mereka air minum namun Chateau ini sepertinya sudah lama tidak dihuni karena permukaan air mancur itu berwarna kehijauan karena dipenuhi lumut.

 

Warna - warni bunga bougenvile terlihat menghiasi dinding batu Chateau sementara aroma Mawar, bunga jeruk dan melati semakin semerbak begitu meteka melangkahkan kaki lebih jauh hingga pintu gerbang. Mata Athena berbinar melihat Chateau yang terlihat  tua namun terawat sangat baik dengan halaman yang luas dan ditanami oleh bunga - bunga khusus perfume sementara seseorang lelaki paruh baya sedang asyik membersihkan ilalang liar.


"Rumah ini dijual?" Costas bertanya dengan bahasa Perancis yang fasih karena dulu ayahnya memberikan pendidikan terbaik sehingga Costas mampu berbicara beberapa bahasa.


"Ya kastil ini dijual" Ucap pria itu sembari tersenyum dan lalu mengajak mereka berdua melakukan tour.

 

Lantainya terbuat dari kayu yang diamplas halus dan dipoles hingga mengkilat. Dindingnya memiliki bingkai kayu dengan cat emas serta ditempeli banyak lukisan kain dengan dinding bercat hijau sangat muda kontras dengan jendela super besar yang mengarah langsung ke taman yang memiliki meja dan tempat duduk dari kayu cocok untuk menikmati suasana outdoor.

 

Langit - langitnya terdapat ukiran - ukiran rumit membingkai lukisan awan dengan para bidadari yang terbang anggun.


"Ayah aku menyukainya" Kali ini Athena terlihat sangat riang dan menikmati tour -nya


Dilantai dua terdapat kamar besar yang indah dengan kaca - kaca berukuran kecil yang disusun menjadi satu. Jendelanya bisa dibuka untuk melihat pemandangan taman serta langit.

 

"Athena kamar ini cocok untukmu! Lihat kau bisa melihat jalur susu berkilauan dari atas langit setiap kali melihatnya kau akan merasakan kehadiran ibumu" Kedua mata Costas berkaca  - kaca karena teringat Nayiri, ia merasa belum sempat membahagiakannya karena sebelumnya mereka hidup serba terbatas namun istrinya itu justru menjadi penyenang hatinya.


Kini saat ia sudah memiliki harta Nayiri telah pergi sehingga membuat harta itu seakan tidak berguna lagi karena tidak dapat mengisi relung hati yang hampa.


Kastil itu memiliki basement khusus untuk penyimpanan anggur,  ruangan berpesta,  bahkan menara tinggi untuk melihat keindahan kota Grasse.


"Pilihan yang bagus Athena" Costas setuju dengan Athena mereka harus membeli Chateau indah ini.


Costas mencoba untuk bernegosiasi dan akhirnya ia berhasil mendapatkan harga bagus. Hari ini juga ia akan menukarkan segala emas dan perhiasan milik sang ibu untuk membeli Chateau cantik ini.

Sebuah awal yang baru

-0-


10 Tahun Kemudian…

Pada awal karirnya Costas bekerja menjadi administrasi sekaligus supervisor di beberapa perusahaan perfume lokal walaupun gajinya tidak seberapa namun Costas seperti berada disebuah sekolah karena ia berkesempatam untuk mempelajari secara detail mengenai pengolahan perfume.


Costas mulai mengerti bagaimana cara memilih benih bunga yang unggul, menanam bunga - bunga, mengolahnya menjadi minyak essensial dan pada akhirnya berhasil mendirikan perusahaan perfume -nya sendiri.


Perusahaan Costas semakin besar karena kecerdasannya dalam memasarkan produknya ke seluruh Perancis bahkan bekerjasama untuk mengimpor ke luar negeri. Kehandalannya dalam berbisnis membuatnya mereguk kejayaannya lagi.  Ia kini mampu membayar pengacara untuk memperjuangkan kembali hak Athena atas asset mereka di Yunani.

 

Titik terang mulai terlihat karena pengadilan mulai membuka kembali kasus pembagian harta serta mereka menarik kembali keputusan final karena Costas mampu memberikan bukti - bukti Valid yang sulit untuk dibantah. Beberapa kali pengadilan menulis surat agar dirinya hadir ke Yunani dan memulai persidangan lagi untuk menuntut adik - adik dan suami mereka yang sudah menggelapkan harta.

 

Costas masih belum bisa kembali ke Yunani karena ia tidak ingin meninggalkan Athena sendirian. Ia mulai berfikir mencari seorang ibu untuk menjaga Athena terutama saat ia harus bepergian untuk mengembangkan bisnis dan harus bolak – balik ke Yunani untuk menyelesaikan perkaranya. Sesungguhnya bagi Costas Nayiri tidak akan pernah bisa terganti.

 

Costas yang selalu menolak untuk diajak bersenang - senang oleh teman - temannya karena tidak ingin membuang waktu dan memilih bekerja keras kini mulai melonggar setelah Athena tertidur ia kerap kali keluar malam dan bersenang - senang bersama teman – temannya.


Athena mengetahui ayahnya pergi setiap malam karena ia selalu mengawasinya dari jendela atas. Athena kerap kali  menunggu di jendela itu bahkan hingga tertidur karena mencemaskan ayahnya yang pulang dalam keadaan terhuyung - huyung dengan wangi Alkohol yang menyengat sehingga seringkali Athena berlari kebawah membantu membopong tubuh ayahnya untuk masuk kerumah.


“Ayolah Costas kita pergi ke Madam De La Belle Maison banyak wanita – wanita cantik disana” Seorang temannya mengajak kesebuah tempat favourite mereka. Tempat kesenangan khusus pria – pria kaya dimana banyak wanita – wanita cantik didalamnya dan hal ini disambut baik oleh Costas yang mulai menyukai sebuah petualangan baru Ia seakan menemukan patahan kesenangan yang sudah lama ia tinggalkan semenjak menikah yaitu Bar, alcohol dan wanita – wanita cantik.


Para pria itu menuju kedalam sebuah rumah yang merka sebut Madam De La Belle Maison dari luar terlihat seperti rumah mewah biasa namun ketika masuk kedalamnya terdapat  desain unik  yang sengaja dihias exotic dengan warna merah dan emas.


Seorang wanita paruh baya namun masih terlihat cantik menyambut mereka dengan sangat ramah dan lembut.


“Silahkan Masuk para pria – pria hebat” Ucapnya centil dan ia lalu menjentikan jemarinya dan tidak beberapa lama para gadis datang membawakan minuman. Mata Costas tertuju pada seorang gadis dibalik tirai – tirai kaca yang berkilau.


Rambut pirangnya bergelombang, bola matanya berwarna abu – abu, hidungnya mungil, bibirnya dipoles dengan gerusan mawar merah dan postur tubuhnya petite namun memiliki lekukan sempurna karena dibantu oleh korset yang sangat ketat. Ia sangat anggun dengan gaun sutra hitam dengan kulit mulus yang mengintip dari bordiran transparan.


Madam Georgette mengetahui seketika selera tamunya hanya dari mata mereka. Berapa lama tamunya memandang seorang gadis dan dalam sekejap ia menyimpulkan gadis mana yang mereka suka. Tanpa perlu waktu lama ia memanggil seorang gadis hanya dengan menggoyangkan kipasnya lalu ia membisikan pada seorang gadis yang dilihat oleh Costas.

 

“Margueritte temani pengusaha perfume itu dan jangan sampai lepas!” Madam  Georgette begitu lihai untuk mengorek informasi dari setiap tamu yang datang semakin mereka kaya maka pelayanannya akan semakin special.


Costas tenggelam dalam kesenangannya sementara Margueritte terus menerus menuangkan wine pada gelas kuningan itu, Margueritte mendengarkan segala keluh kesah Costas dengan sabar sembari sesekali memberikan dukungan padanya melalui sentuhannya yang lembut pada punggungnya serta jari jemarinya dan Costas makin lama makin terjerat oleh rayuan wanita itu.


Pada  puncaknya Athena menyaksikan dari atas jendela bahwa ayahnya membawa seorang wanita. Ia terus memperhatikan dari balik jendela lalu sesekali bersembunyi karena sepertinya wanita itu mengetahui ada yang mengawasinya.


Mata berwarna abu - abu milik wanita itu mengawasi sekeliling seperti Cobra yang sedang mencari mangsa dimalam hari sehingga membuat Athena takut turun kebawah untuk membopong tubuh ayahnya seperti biasa.


Ia tetap mencoba memeriksa ayahnya dengan mengendap – endap kelantai dasar namun sepertinya wanita itu bermalam bersamanya karena tepat didepan kamar ayahnya ia mencium wangi Perfume unik yang sepertinya terbuat dari Pheromone yang diambil dari sel-sel hewan yang memiliki fungsi memikat.


Didalam hati Athena merasa bersedih karena sepertinya wanita itu akan memberikan sebuah mimpi buruk untuknya. Costas yang semula selalu menyisihkan waktu untuk Athena kini seakan jarang ia temui, sepertinya wanita itu berhasil membuat ayahnya tergila - gila. Athena duduk dilantai menyilangkan tangannya dan mulai sering menangis di kegelapan malam karena merindukan Costas yang dulu dan juga Nayiri ibunya.


TAGS :baca novel gratis, baca novel, novel gratis, baca wattpad, novel online gratis, aplikasi novel gratis, baca novel romantis gratis, Novel Best Seller indonesia, novel bagus, baca novel online, aplikasi baca novel gratis, wattpad cerita, aplikasi novel,, wattpad online, baca novel online gratis, baca novel gratis online, novel gratis online, baca novel online gratis bahasa indonesia, cerpen romantis wattpad, novel online wattpad,website baca novel gratis, baca novel indonesia







0 Comments